• Posted by : Unknown September 17, 2013

    Episode 1 Danganronpa The Animation: Welcome to Despair High School

    Rewrite by J
    Disclaimer manga by Spike Chunsoft

    Danganronpa the animation
    Di sebuah tempat yang gelap di beri satu pencahayaan lampu yang menyoroti satu boneka beruang berwarna setengah hitam dan putih, dia tengah duduk tersenyum di lantai.. menatap sosok pria dihadapannya. Pria itu diikat oleh sebuah tali di kursi dan matanya ditutupi kain, mencoba melarikan diri dengan cara menggerak-gerakkan badannya-yang mungkin bisa melonggarkan ikatan itu- namun tidak ada gunanya.

    Sang beruang memencet tombol merah.

    START

    Sebuah mesin besi dari belakang si pria, menyergap secara tiba-tiba.

    "Arrggh"

    Robot berwujud beruang itu terbang bagaikan roket menuju angkasa. Belum sampai beberapa menit, dia meluncur kembali ke bumi dengan posisi kepala di bawah, bertenaga kuat sampai memunculkan percikan api. BRUAKK, pintu keluar yang berada di tengah perutnya membuka menjadi dua. Terlihat pria sanderaan tadi telah menjadi tulang belulang, naas untuknya.

    Makoto Naegi, siswa baru yang diterima di sekolah swasta Puncak Harapan berdiri di depan pintu gerbang, melihat gedung menjulang tinggi yang nantinya akan menjadi tempat menimba ilmu baru. Sekolah itu elit, sudah dipercaya oleh pemerintah, terdapat klub-klub siswa yang diciptakan untuk mengasah keterampilan para siswa disana.

    "Langkah pertamaku harus diisi dengan harapan" Dia sadar bahwa dia hanyalah seorang murid biasa, namun dia memiliki jiwa positif untuk mencoba beradaptasi.

    Melangkahkan kaki.. saat melewati garis gerbang, dunia terasa berputar seakan masuk ke dimensi lain

    "Semuanya gelap"

    Saat tersadar dia sudah berada di dalam sebuah kelas kosong, hanya ada dinding berplat baja dan dipenuhi kamera cctv.

    "Bukan beruntung masuk ke sekolah ini tapi aku sangat tidak beruntung masuk ke dalamnya. Inilah saat dimana dunia damaiku berakhir"

    Tangan kecil Naegi tentu tak dapat membuka baut sebesar potongan batu itu, hah percuma lah Naegi.. kau hanya membuat dirimu sakit sendiri.
    Dia melihat ada sebuah kertas tergeletak di atas meja.

    Kalian tahu apa yang tertulis dalam kertas itu? Tulisannya seperti menggunakan crayon anak TK tapi isi dari surat itu sangat mengejutkan

    "Selamat datang menjadi anggota. Peraturan baru telah dimulai, sekolah ini akan menjadi dunia bagi kalian untuk hidup.."
    "Upacara dimulai jam 8, berkumpul di Gym"

    Naegi melihat ke jam dinding, benar.. Jarum panjangnya menunjuk ke angka 12 dan yang pendek ke angkat 8 tepat itu berarti bahwa dia harus segera menuju tempat yang diberitahukan oleh surat misterius itu.

    Keluar dari kelas, menengok ke kiri dan kanan-tak ada siapapun. Menelusuri lorong ruangan sampailah di depan ruang Gym.

    Cahaya menyilaukan menusuk mata saat Naegi membuka pintu. Oh ternyata disana sudah banyak juga yang diundang (?) Mulai dari gadis berambut panjang hijau, pria berkacamata dengan setelan jas rapih, ada juga orang berkulit cokelat gelap dengan jenis rambut aneh mencuat-cuat ke atas seperti landak. Yaah berbagai tipe manusia terkumpul, Naegi bergegas masuk untuk bergabung.

    Naegi: "A-ano.."

    Yasuhiro: "Ternyata kau anak baru juga" sapanya, dia terlihat ramah "sekolah ini aneh" sambil menggaruk depan kepalanya

    Hifumi: "Lima belas orang ya" Tubuh gemuknya menghalangi pemandangan saja "apakah semua orang sudah sampai?"

    lalu cowok bermata merah menyala mengacungkan jari telunjuknya tepat di depan Naegi "Kau diberitahu untuk datang tepat jam 8 kan! Keterlambatanmu benar-benar tak bisa ditolerir" teriak Kiyota

    Junko: (melipat lengan di depan dada) "Hah apa yang kau bicarakan? siapa yang peduli dengan keterlambatan di saat aneh seperti sekarang?"

    Chihiro: (mengacungkan tangan, orang-orang yang membelakanginya memutar posisi) "Apa kalian sudah berada disini sesaat setelah bangun?"

    Naegi: "Begitulah"

    Chihiro: "Sudah kuduga.." (membuang nafas)

    Celestia: "Semua orang kehilangan kesadaran lalu terkumpul disini"

    Mondo: "Ini terlihat seperti kantor diskriminasi yang pernah aku masuki" haha, dari tampangnya saja mondo sudah cocok menjadi preman, namun jangan melihat kepribadian seseorang dari penampilannya

    Leon: "Menurutmu ini semacam penculikan atau sesuatu?" kata cowok berjenggot dikuncir ini, berambut keorenan dan bermata biru

    Aoi: "Ini pasti semacam persiapan khusus" dia sepertinya satu-satunya orang yang sangat antusias "maksudku ini adalah sekolah khusus kan?" menoleh ke arah kirinya, disana berdiri manusia besar nan jangkung berotot.

    Ohgami: "Untuk mengetahui kebenarannya kita harus mencari tahu apa yang sedang terjadi" kenapa tidak mencari tempe, tahu kedelai kan sedang langka akibat melonjaknya harga kacang xD haha

    Naegi: (mengangguk) dia melihat ke seluruh lapisan manusia yang baru dia kenal. Aoi berpindah dari tempat asalnya, Touko mendadak ketakutan

    Touko: "Oh tidak, dia menatapku" begitulah yang dia ujarkan saat Naegi -tak sengaja- melihatnya "Hanya karena aku jelek benar-benar merusak pemandangan" gadis ini memiliki rambut dikepang dua dan berkacamata

    Byakuya: "Apa yang kau lihat" Kamera sedang memberi kesempatan bagimu! tch-

    Naegi: "Ti..tidak" melihat ke sisi lain, ke satu wanita yang sedang berpikir

    Kyouko: "Nani?"

    Naegi: "Engga ada apa-apa" berlalu meninggalkannya

    Maizono : "Kau Naegi-kun? dulu kita bersekolah di SMP yang sama" cantik dan manis, karena sudah saling mengenal mereka bisa lebih nyaman mengobrol

    Naegi: "Jangan bilang kau masih ingat padaku" (wajah blush mode on)

    Maizono: "Tentu saja. kita 3 tahun melewati smp bersama"

    Naegi: "Bukan begitu, masa gadis sepopuler dirimu memperhatikan cowok biasa sepertiku"

    Maizono: "Ha, jadi menurutmu aku orang sombong?" (menutup wajah dengan kedua telapak tangannya)

    Naegi: "Maaf, maksudku.." dia agak bingung jika gadis itu menangis karena ucapannya, dia harus bagaimana..

    Maizono: "Haha aku hanya bercanda"

    Byakuya: "Apa kau berencana menggodanya sepanjang hari?" (memegang kacamata, menatap Naegi) "Kita harus mencari tahu siapa dalang dibalik semua ini"

    Touko: "Kita semua terkurung disini,

    Junko: "Tapi yang lebih penting sekarang menemukan semua peralatan, aku tidak tahu dimana ponselku berada"

    Mendengar pernyatanyaannya, semua orang tersadar lalu masing-masing mencari ponsel mereka juga. Hilang, seakan ini telah direncanakan matang-matang. Sungguh jenius

    Yasuhiro: "Mungkin ini semacam orientasi siswa oleh SMA ini?" (menopang dagu dengan jari) Bahh, aku kaget dia menunjukkan bola bersinar dari balik jubahnya -___- "Itu menurut bola kristalku" ujarnya

    Leon: "Apakah ramalannya benar?"

    Yasuhiro: "Tiga puluh persen dari ramalanku selalu benar" Ohmigosh, tidak setengah-setengahnya bahkan

    Ngiiiiiiing.. suara keras yang keluar dari sound besar membuat kebisingan

    "Tes tes 1,2,3 tes.." -> ini kata admin xd

    Kuma (aku yakin ini Kuma yang berbicara): "Selamat datang semuanya, mari kita mulai upacara pembukaan"

    Yasuhiro: "Benar kan, ini cara pihak sekolah menyambut kita semua"

    Kyouko: "Tidak, kau salah"
    Danganronpa the animation
    Bagaikan sebuah jelangkung yang datang tak diundang, Kuma memantul dari bawah altair ke atasnya.

    Naegi: "Sebuah boneka?"

    Kuma: "Gue bukan boneka!!" (nada nyolot) "Aku adalah monokuma, kepala sekolah SMA ini. Senang bertemu dengan kalian semua.."

    Hifumi: "Kyaa boneka itu bergerak" ekspresi wajahnya seperti tidak percaya pada kenyataan di depannya

    Kuma: "Sudah ku bilang aku adalah monokuma, kepala sekolah kalian" (menunjuk ke dirinya sendiri)

    Naegi: "Kepala sekolah?"

    Kuma: "Karena kalian sudah mengerti mari kita mulai acara utama kita. Berdiri dan membungkuk, ohayou gozaimasu~~"

    Kiyota: "Ohayou gozaimasu!" (membungkuk lurus sudut 90 derajat) dia memiliki sifat tegas dan taat pada peraturan, hm.. murid yang mengesankan. Touko yang berdiri disampingnya terkaget sampai mengangkat tangan

    Touko: "Hey jangan dengarkan dia"

    Kuma: "Kalian semua adalah harapan, harapan para siswa ada di pundak kalian. dan untuk merawat simbol harapan kalian yang indah, aku telah memutuskan untuk membiarkan kalian semua hidup di SMA ini bersama"

    Junko: "Apa maksud semua ini?!"

    Kuma hanya menari santai, menjawab: "Adapun seberapa lama kalian hidup bersama tidak ada batasnya, jadi kalian akan hidup disini selamanya" -bagaikan akhirat-

    Leon: "Apa yang kau bilang?"

    Chihiro: "Seumur hidup kami?" (menyatukan telapak tangan)

    Kuma: "Jangan khawatir, sekolah ini memiliki anggaran dana cukup besar sehingga kalian aman tinggal disini" (melipat tangan ke belakang tubuhnya)

    Naegi: "Jangan bilang plat besi di jendela itu adalah supaya kita tidak bisa pergi dari sini?"

    Kuma: "Yup! berteriak sekencang apapun tidak akan ada orang yang bisa mendengar kalian atau datang untuk menyelamatkan"

    Calestia: "Jika apa yang dia katakan adalah benar maka kita tidak bisa hidup di sekolah ini"

    Kuma mendehemkan suaranya, fiuh "Siapapun yang ingin keluar dari sekolah ini harus mengikuti peraturan tertentu"

    Byakuya: "Peraturan?" kacamatanya berkerling

    Kuma: "Aku tidak peduli bagaimana cara kalian melakukannya, tapi hanya siswa yang telah membunuh yang boleh meninggalkan sekolah ini"(melakukan salto (?) tubuhnya yang gemuk ternyata lebih ringan dariku xd

    Blam, kakinya menapak dilantai "Itulah peraturannya, mudah kan? Kalian boleh menggunakan senjata, menikam, memukul sampai tewas, mencekik, bahkan menembak! aku sungguh menginginkan kegembiraan itu" Kuma nya dapat ikan besar, mancing darimana tuh ".. yang tidak bisa kudapatkan meskipun aku menyerang manusia dan ikan salmon ini" (melempar ikan ke admin, horay!) "situasi penuh keputusasaan dimana dunia ini saling membunuh. Ya ampun mendengar hal itu aku menjadi hot"

    Leon: "Kau serius!"

    Maizono: "Mengapa kita semua harus saling membunuh?"

    Hifumi: "Dia benar! hentikan omong kosongmu itu dan biarkan kami pulang"

    Kuma: "Omong kosong? apa yang kau maksud dengan omong kosong?" satu bagian hitam tubuhnya yang memiliki garis berbeda dibagian mata kini membuka, menunjukkan warna merah seperti lampu "Dengar, mulai saat ini sekolah ini adalah rumah kalian, komunitas kalian dan dunia kalian" berjalan meninggalkan para siswa "Kalian boleh melakukan apapun yang kalian inginkan hingga kalian menjadi liar"

    Mondo: "Membunuh? lelucon ini sudah kelewatan!"
    Monokuma
    Kuma: "Lelucon katamu? aku sedang membicarakan tentang gaya rambutmu" Ternyata monokuma tidak berbadan besar, dia pendek dan mungil

    Mondo: "Dasar boneka sampah, aku tidak peduli kau boneka remote kontrol atau apapun, akan kuhancurkan kau hingga tak bersisa" (mencekik leher kuma hingga melayang)

    Kuma: "Melakukan kekerasan pada kepala sekolah adalah melanggar peraturan" mata merahnya kembali muncul tapi kali ini mengeluarkan sejenis suara

    Mondo: "Suara apa itu?"

    Kyouko: "Ini buruk, cepat buang boneka itu. Hayaku!"

    Mondo melemparkannya ke udara, benar saja boneka Kuma tadi meledak seperti bom molotov. Lalu kemanakah sosok kepala sekolahnya?

    Chihiro: "Apakah boneka itu sudah mati?"

    Kuma: "Aku bukan boneka mainan, aku adalah boneka kuma" What? Dia keluar-lagi- dari bawah meja pengumuman! "Ta-da"

    Sontak semua orang keheranan.

    Kuma: "Kali ini aku hanya akan memberimu peringatan tapi jika lain kali aku menemukan ada diantara kalian yang melanggar, aku akan menghukum kalian secara sadis" Kuku tajamnya dikeluarkan, tersenyum seringai devil "Baiklah, ini adalah akhir upacara pembukaan. Kuharap kalian menikmati kehidupan di SMA yang makmur dan suram ini" tubuhnya menurun ke bawah altair lalu menghilang

    Calestia: "Jadi satu-satunya cara untuk keluar adalah dengan membunuh semua orang yang ada disini?"

    Kiyota: "Ini konyol sekali" (mengerutkan dahi)

    Chihiro: "Nee, ini hanya lelucon?"

    Byakuya: "Masalahnya bukan tentang ini sebuah lelucon atau tidak, tapi apakah ada diantara kita semua yang bodoh untuk mempercayai itu?"

    Tidak sesuai dengan nama sekolahnya "Puncak Harapan"? namun yang terjadi adalah Keputusasaan.

    "Kyaaaa ciat!" Lengan berototnya mengena di dinding "Ini tebal sekali" ucap Ohgami

    Masing-masing siswa mendapatkan sebuah buku pelajar yang tidak biasa, seperti sebuah gadget canggih touchscreen, data diri setiap orang ada didalamnya.

    Yasuhiro: (berteriak) "Buku pegangan siswa ini lumayan kereenn!"

    Aoi: (turun dari tangga atas) "Buruknya!" dia menemani Ohgami, mencoba meruntuhkan tembok.

    Mondo: "Disini juga, arggh sial" (menendang altair).  Leon yang berada bersamanya terus mengecek ke dalam altair tempat Kuma muncul dan pergi, mungkin saja ada jalan keluar

    Kiyota: "Kita tak boleh putus asa! aku yakin ada satu petunjuk yang bisa membuat kita keluar dari sini!"

    Aoi: "Yup! mengurung terus tidak akan mengubah apapun"

    Leon: "Kalau begitu kita berpencar.."

    Byakuya: (memotong kalimat Leon) "Aku pergi sendirian saja"

    Junko: "Doushite?!" (berkacak pinggang)

    Byakuya: "Karena ada kemungkinan seseorang diantara kita sudah memiliki rencana untuk membunuh"

    Maizono: "Tapi itu.."

    Byakuya: "Tidak ada yang menjamin" dia mulai melangkah sendiri

    Mondo: (memanggil dan mendekati Byakuya) "Tunggu, kau jangan egois"

    Byakuya: "Minggirlah sampah"

    Mondo: "Apa katamu? sepertinya kau ingin merasakan pukulanku" Krek, suara urat-urat jari tangan yang sudah siap menghantamkan jotosan

    Naegi: "Sebentar, kenapa kalian malah berkelahi?"

    Mondo: "Apa urusanmu? Kau mau menceramahiku? Kau pikir kau itu siapa?"

    Naegi menjadi terpojok, "Bukan itu maksudku.."

    Pria berambut seperti ala elvis namun terlihat mirip jagung ini amarahnya memuncak, dan..

    ~~~

    Saat membuka mata, terlihat dinding berlapis karpet merah. Naegi melihat ke sampingnya, "dimana aku?" tadi kau sudah dipukul keras oleh Mondo, hey. Si Naegi segera bangun dari pembaringan, duduk melipat kaki "Maizono-san." dia kaget melihat gadis itu yang menemaninya

    Maizono: "Syukurlah"

    Naegi: "Dimana kita?"

    Maizono: "Di kamarmu. Kita semua memiliki kamar masing-masing. Aku, ohgami dan yang lain membawamu kesini"

    Naegi menatap kesekelilingnya, jadi ini kamar tempat dia tidur nanti. Meskipun nyaman namun baut-baut baja masih tertempel di dinding. "Sekarang mereka dimana?" (wajah khawatir)

    Maizono: "Berpencar mencari petunjuk, aku mengkhawatirkanmu jadi.." dia terlihat malu setiap kali bersama Naegi, apa mungkin dia menyukainya?

    Maizono adalah seorang idola, dia penyanyi yang anggun dan imut. Walaupun begitu dia senang ada orang yang dia kenal di sekolah ini. "Kau sudah baikan?" tanya dia.

    Naegi: (bangkit dari tempat tidur) "Iya. Lagipula aku tidak bersantai-santai saat seperti ini"

    Maizono: "Kalau begitu mulai saat ini aku akan menjadi asistenmu. Ayo kita cari jalan untuk keluar dari sini" (mengambil telapak tangan Naegi, menggengamnya"

    Naegi: "Hem!"

    Di ruang makan semuanya berkumpul. Terdapat meja makan cukup besar disana

    Aoi: "Kau baik-baik saja, Naegi-kun?"

    Naegi: "Iya, terima kasih" (mengambil kursi kosong di samping Mondo)

    Mondo: "Gomenne"

    Naegi: "Tidak apa-apa, maklum jika disaat seperti ini kita merasa emosi"

    Calestia: (memutar-mutar helaian rambutnya) "Kita telah berkumpul jadi tidak ada yang melakukan pembunuhan"

    Kiyota: "Dengan begitu aku membuka pertemuan pertama siswa SMA Puncak Harapan"

    Mondo: "Aku sudah mencoba menggebrak pintu masuk, namun gagal" dia menendang pintu besi beberapa kali, tak ada hasil yang terlihat "Itu sekuat baja"

    Calestia: "Tentu karena itu terbuat baja" haha.. Mondo mondo xD

    Aoi tetap berpasangan dengan Ohgami, "Kami menemukan tangga di lantai dua di salah satu lorong.."

    Aoi: "..Namun jeruji menghalangi jalan kami"

    Kyouko: "Kita hanya bisa memeriksa lantai pertama gedung ini saja"

    Hifumi berpisah dengan teman-temannya, dia malah asyik bermain dengan spring bed di kamar "Nyaman sekali.. asalkan tidak peduli pada plat besi dan kamera pengawas.."

    Chihiro memeriksa bagian dapur, sekolah ini sangat luas dan benar bisa memenuhi kebutuhan semua manusia yang tinggal didalamnya "Kulkas disini berisi penuh makanan, kita tidak perlu khawatir kehabisan makanan meskipun entah sampai kapan akan cukup untuk kita" tanpa disadari dari belakang Chihiro ada sosok baru yang datang "Kata Monokuma kulkasnya setiap hari akan diisi"

    Junko; "Hah, kau bertemu dengannya?"

    Chihiro tersenyum memberi anggukan, dia terlihat santai saja tanpa rasa takut "Dia muncul dihadapanku saat aku memeriksa kulkas lalu menghilang setelahnya"

    Touko: "Kita tidak menemukan jalan keluar maupun pelakunya, penyelidikan yang kalian lakukan tidak ada gunanya" santai aja neng, nikmati~ kau sangat serius

    Calestia: "Tapi setidaknya kita berhasil menyadari bahwa kita terkurung di ruangan tanpa pintu"

    Touko: "Apa yang harus kulakukan??" (menggaruk rambutnya, stres menyerang)

    Byakuya: "Kau dengar, kan apa yang dikatakan Monokuma. Kita harus membunuh jika ingin keluar dari sini"

    Junko: "Hentikan, itu tidak lucu!"

    Leon: "Pasti ada sesuatu yang bisa kita lakukan"

    Calestia: "Kita harus beradaptasi.."

    Junko: "Maksudmu kita harus menerima kenyataan untuk hidup dalam sini?" (nada suara ditinggikan)

    Calestia: "Bukan yang kuat atau cerdas yang mampu bertahan tapi seseorang yang bisa membuat perubahan. Mengerti? Oleh karena itu aku memiliki penawaran untuk kalian semua"

    Mondo: "Penawaran?" dia duduk sambil meletakkan kakinya diatas meja, semua orang kini menatap pada gadis berkulit pucat itu

    Calestia: Peraturan sekolah menyebutkan sesuatu tentang waktu malam. Mari kita tambahkan peraturan kita sendiri disini"
    'waktu periode dari jam 10 malam sampai 7 pagi dipanggil malam, beberapa area akan terbatas selama jam itu. Jadi berhati-hatilah'

    Junko: "Lalu apa peraturannya?"

    Calestia: "Kita hanya tidak boleh keluar kamar saat malam, itu saja"

    Touko: (melepas tangannya dari kepala yang sedari tadi menempel) "Kenapa?"

    Calestia: "Tanpa peraturan itu kita akan meringkuk ketakutan setiap malam mengkhawatirkan tentang ada atau tidaknya orang yang akan membunuh kita

    "Eeh?" teriak kaum wanita

    Calestia: "Tapi kita tidak bisa memberlakukan peraturan ini begitu saja. Ini tergantung niat kalian ingin bekerja sama atau tidak"

    Beberapa hari kemudian Naegi masih mencari jalan untuk keluar, didampingi oleh 'asistennya' Maizono. Namun karena tak ada yang bisa diharapkan, waktu berlalu tak terasa. Ada yang menikmatinya dan ada juga beberapa yang gusar. Garis kuning polisi pun bergambar Monokuma, keren dah ^^/

    Leon: "Ah, kita tidak akan menemukan apa-apa jika hanya mengecek di tempat yang sama"

    "Benarrr" kata mereka serentak

    Chihiro: "Apa kita akan terkurung disini selamanya?" air mata mengalir, dia menangis khawatir "tidak adakah yang bisa menyelamatkan kita?"

    Aoi: "Tenang Fujisaki-san, maksudku pasti sebentar lagi ada yang akan menyelamatkan kita" (berkata sambil tersenyum)

    Touko: "Menyelamatkan?"

    Junko: "Maksudmu?"

    Aoi: "Sudah tiga hari berlalu sejak kita terperangkap disini, pasti polisi sedang melakukan sesuatu!" (melakukan hormat)

    "HAHAHAHA" tertawa seakan penuh kemenangan. Sejak kapan monokuma duduk bersama mereka? hantu jadi-jadian~ "Kalian berharap polisi akan datang? dengar, jika kalian benar-benar ingin keluar dari sini, maka bunuhlah seseorang"

    Membunuh adalah bukan hal mainstream bagi sebagian manusia, Monokuma sungguh ingin menantang mereka. Wajah-wajah kegalauan terpancar..

    Kuma: "Polisi tidak mungkin datang kesini karena menganggap ini adalah SMA biasa, tapi apa kalian tidak sedikit merasa bosan?" noet noet, tangannya mengelus meja

    Naegi: "Tak peduli berapa kali kau mencoba memprovokasi kami, kami tidak akan membunuh!"

    Kuma: "Aku heran mengapa sampai sekarang tidak ada yang melakukan pembunuhan meski telah disediakan tempat, alur, karakter yang diambil dari novel misteri.." *menggoyangkan tubuh* "Tapi sekarang aku sadar ada sesuatu yang hilang

    Leon: "Apa itu?"

    Kuma: "Sebuah motif. Karena itu aku sudah memberi kalian hadiah di ruang AV"

    Naegi: "Ruang AV?"

    Ruangan yang dimaksud adalah tempat gelap seperti sebuah lab komputer.
    danganronpa the animation
    Setiap orang mendapatkan satu kaset CD sesuai dengan nama yang tertera pada cover cd tersebut. Naegi duduk bersebelahan dengan Maizono, memasukan kaset itu ke dalam pemutar video dalam komputer. Ternyata setelah diputar, muncul video rekaman orang tua Naegi saat diwawancarai mengenai anaknya yang bisa berkesempatan masuk ke sekolah Puncak Harapan.

    "Makoto-kun, terpilihnya kau menjadi siswa puncak harapan seperti mimpi yang menjadi kenyataan! Ganbatte nee?" Ucap sang Mama

    "Aku bangga padamu, Nak tapi jangan terlalu memaksakan dirimu" Ayahnya ikut memuji

    "Onii-chan kau lihat aku, Ganbatee ya"

    Blank~ layar penuh dengan semut berisik, video tadi menghilang padahal Naegi merasa senang karena keluarga mereka turut bahagia atas diterimanya di sma itu..
    Seketika perasaan menjadi berubah saat video kembali muncul dengan latar berbeda, memberi kesan bahwa keluarga Naegi menghilang. Begitupun yang dirasakan oleh karakter lain, semacam pengacau batin.

    Naegi menjadi pucat pasi: "kenapa? aku harus keluar dari sini, segera!"

    "Iiya!! (iie, tidak)" Maizono yang selalu berwajah manis pun hilang entah kemana ke-IMUT-anisasi nya "Aku harus keluar dari sini sekarang juga!" tubuhnya bergetar, berkeringat panas-dingin

    Naegi: "Maizono-san"

    Maizono: "Kenapa ini harus terjadi, membunuh dan terbunuh? aku tidak tahan lagi" tubuhnya tumbang dan terduduk ke lantai

    "Fu-fu-fu-fu.." Kuma muncul di layar lebar

    Kyouko: "Siapa kau sebenarnya? apa alasanmu melakukan semua ini? Apa yang kau ingin kami lakukan?" bertanya pada kepala sekolah

    Kuma: "Apa yang ingin kalian lakukan? Hm.. *duduk miring diatas kursi kekuasannya* "Aku ingin.. membuat kalian putus asa"

    Maizono berlari keluar, berteriak..

    Naegi menyusulnya, mengambil lengan gadis itu untuk menghentikan tingkahnya yang sudah masuk ke dalam perangkap Kuma "Kita pasti bisa keluar jika kita semua bekerja sama"

    "Lepaskan tanganku! Kau bohong"

    "Atau kita akan diselamatkan sebelum hal itu terjadi"

    "Tidak akan ada yang menyelamatkan kita!"

    "Aku pasti akan mengeluarkanmu dari sini. Tidak peduli apapun yang harus kulakukan. Aku janji"
    danganronpa the animation episode
    Sementara yang lain berada di luar, sebagian murid masih tetap di dalam ruang AV. Kyouko bersikap lebih tenang, memikirkan sesuatu. Tapi Monokuma mengeluarkan tawanya semakin kencang "Ha-ha-ha.. hi-hi-hi.. hu-hu-hu.."

    Pasti akan menyenangkan saat-saat dimana mereka harus memilih melindungi teman atau malah membunuhnya, sebuah pilihan yang sulit,,

    Next aku tulis lanjut apa yang kuingat di episode 2. Haha.. :)
    To be continued

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Anime Otaku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan